Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulauSambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia!Dari sabang sampai Merauke- R. Suharjo
Yup, bener banget ya guys? karena beragamnya etnis, suku dan budaya yang ada di Indonesia, tak ayal jika Indonesia memiliki beragam makanan dan minuman tradisional Indonesia. Nah, artikel kali ini akan ngebahas tentang 10 minuman tradisional Indonesia. Yuk disimak! Siapa tau ada yang bisa jadi ide untuk diminum saat ini.
1. Bajigur
Manis dan hangat, rasa minuman yang cocok diminum pas dingin-dingin ini, namanya Bandrek. Bahan dasar bandrek adalah gula aren dan santan. Untuk menambahkan kenikmatan rasa, bajigur ditambah sedikit bubuk vanili, jahe dan garam.Ternyata di balik minuman tradisional ini, ada khasiat yang baik untuk tubuh kita lho! selain untuk menghangatkan tubuh di saat musim dingin, bajigur berkhasiat untuk meredakan sakit perut dan demam.
2. Es Cendol
Dari Jawa Barat, sekarang kita ke salah satu minuman tradisional Indonesia dari Banjarnegara. Yup, minuman tradisional yang terkenal dari Banjarnegara adalah Es cendol atau Dawet ayu. Saking terkenalnya es cendol mudah ditemui di mana saja. Bahkan di Asia Tenggara pun Cendol ada di mana-mana dengan nama dan versi yang berbeda, contohnya di Singapura bernama ‘Lortchorng’.
Es cendol merupakan es yang dibuat dari tepung beras, es yang diparut, gula merah cair dan santan. Wah, seger banget ya guys? pas banget buat menghilangkan dahaga pada hari-hari yang panas.
Tapi tahu nggak? Kalau es cendol itu dipopulerkan lewat lagu “Dawet Ayu Banjarnegara” ciptaan seniman asal Banjarnegara, Bono. Lalu, pada tahun 1980 lagu itu kembali dipopulerkan oleh Grup Seni Calung yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980. Dari lagu terkenal itulah, dawet ayu mulai dikenal, dicari dan diminati oleh masyarakat kita.
3. Sekoteng
Minuman yang lahir di Jawa Tengah ini, ternyata merupakan adaptasi atau peranakan dan kembangan dari tradisi Cina dan Jawa. Kagetkan? Pasti baru tahu ya? Sekoteng memiliki rasa hangat yang terasa saat mengisi perut. Rasa hangat yang dimiliki sekoteng berasal dari gula merah dan jahe yang direbus. Masyarakat Jawa menyebut sekoteng “nyokot weteng” yang artinya “menggigit perut” ini karena rasa hangat yang terasa itu tadi guys!.
Di negeri asalnya minuman ini sudah dikonsumsi sejak masa Dinasti Qin (221 SM-206 SM), karena khasiat yang ada pada ke empat buah-buahan tersebut Su ko thung pun digemari masyarakat. Sementara di Indonesia, sekoteng sendiri berisi kacang hijau, kacang tanah, potongan roti, dan pacar cina. Kata Su ko theng kemudian diganti atau diucapkan menjadi berbeda, yakni Sekoteng.
4. Es Teler
Minuman segar apa yang terdiri dari alpukat, kelapa muda, nangka, cincau, susu kental manis dan es? Yup, jawabannya adalah Es teler. Minuman yang enak disantap saat hari panas ini memang mudah dijumpai di mana pun.
Bahan es teler yang dibuat oleh Pak Tukiman cukup terdiri dari kerokan kelapa muda, alpukat, dan susu kental manis dari hari ke hari semakin laris itu semakin tenar dan mulai menjamur dimana-mana. Keren ya? Dari mimpi jadi membawa kesuksesan!
5. Bir Pletok
Dari namanya yang unik pasti muncul berbagai macam pertanyaan dan bikin salah sangka. Lho? emangnya Indonesia punya bir? Aman dikonsumsi nggak? Bir bukannya memabukkan? Nanti kalau mabok gimana? Nggak semuanya bisa nyoba ya?
Heran ya? memangnya ada minuman tradisional Indonesia yang namanya Bir Pletok? Tenang saja, pada kenyataannya minuman tradisional yang berasal dari budaya Betawi ini aman untuk dikonsumsi dan tidak memabukkan. Kok bisa? Karena bahan dasar yang berasal dari rempah-rempah dan tidak memabukkan.
Bir pletok lahir pada saat Indonesia masih di zaman penjajahan Belanda. Pada zaman itu, orang-orang Belanda gemar minum-minum sehabis kerja. Tujuannya yakni untuk menghangatkan badan. Oleh karena itu, masyarakat sekitar yang menyaksikan kebiasaan itu pun mulai mengadaptasi kebiasaan tersebut, intinya sih nggak mau kalah juga, jadi terciptalah Bir Pletok.
Dengan berbahan dasar kayu secang (untuk pewarna merah Bir Pletok), jahe, cabe jawa, pala, cengkeh, kapulaga, daun pandan, sereh, daun jeruk, kayu manis, gula dan lada, bir pletok pun tercipta. Semua bahan tadi direbus, kemudian disaring, lahirlah bir pletok!. Dari bahan-bahan alami itulah Bir pletok tercipta dan menghasilkan rasa hangat pada tubuh.
Lalu, kenapa namanya Bir pletok? Kata pletok diambil dari bunyi yang dihasilkan oleh bambu, tempat pencampuran bir pletok. Selain itu kata pletok pun muncul saat es batu yang ada saat menyajikan Bir pletok. Nah, bir pletok ini bisa disajikan dengan es batu atau pun dalam keadaan hangat.
6. Wedang Ronde
Wedang ronde paling enak disantap saat udara dingin mulai ‘menggelitik’ badan, saat hujan datang, pokoknya saat badan butuh minuman hangat. Minuman hangat yang populer di Jawa ini biasanya dijual dengan gerobak. Minuman yang identik di Jawa ini ternyata makanan tradisional dari Cina, Tangyuan.
Tangyuan yang populer ini ternyata sudah ada sejak Dinasti Sung. Tangyuan yang unik ini ternyata ada ceritanya lho!. Menurut beberapa literatur ada seorang dayang yang merindukan ke dua orang tuanya, hingga Ia jatuh depresi. Lalu ada seorang menteri yang menolong dayang tersebut, dengan syarat dayat itu harus berhasil membut Tangyuan sebanyak mungkin sampai batas waktu di tanggal 15 bulan 1 imlek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar